Sabtu, 23 Juli 2011

Info Backpacker Bromo

Bromo, hampir semua orang Indonesia pasti tahu dengan wisata khas pegunungan yang satu ini, namun setelah bertahun – tahun damai tiba – tiba pertengahan November 2010 Bromo meletus, seluruh wisatawan dilarang berkunjung dan Bromo pun ditutup, setelah enam bulan kemudian Bromo pun berangsur – angsur mulai membaik, wisatawan pun dapat melepas rindu. Walaupun belum sepenuhnya sembuh Bromo tetaplah Bromo, siapapun pasti ingin mengunjunginya. Bagi backpackerss yang belum sempat jalan - jalan ke Bromo, catatan perjalanan ini boleh dijadikan sebagai informasi tambahan. Salam Ransel…..

Gunung Bromo, dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu, merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.(wikipedia)



Stasiun Pasar Senen – Jakarta. Backpackers yang berdomisili di Jakarta atau dekat dengan Jakarta, langsung aja menuju St. Pasar Senen dan membeli tiket jurusan St. Kotabaru Malang dengan menggunakan kereta KA Matarmaja (Malang – Blitar – Madiun - Jakarta) dengan harga tiket Rp 51.000 (klo belum berubah). Kereta berangkat ontime pukul 14.00 atau jam 2 siang, Lama waktu perjalanan normal menuju Malang 17 jam 30 menit, tapi kalau ada hambatan bisa mencapai 21 jam 30 menit (base on my experience), berarti paling cepat nyampe Stasiun Kotabaru Malang jam 06.30 pagi dan paling lambat pukul 10.30 setengah siang. Backpackers yang dari Bandung dan sekitarnya ngga perlu ke Jakarta, dari St Bandung bisa langsung naik KA Malabar (Malang – Bandung Raya) dengan harga tiket Rp 40.000 (klo belum berubah juga) berangkat pukul 15.30 dan nyampe malang pukul 08.20 (klo lancar).

Terminal Bis Arjosari – Malang, Alright,, nyame kota Malang tujuan selanjutnya adalah terminal bis Arjosari, dan backpackerss bisa langsung menggunakan “line” (angkot di Malang) bertuliskan akronim ABG dari depan stasiun dengan tarif Rp 2.500 sampai terminal Arjosari. Sampai diterminal backpackerss sebaiknya mandi dan bersih – bersih, karena klo di bromo dijamin backpackerss pasti males mandi karena air disana super duper duingin banget rek. Dari terminal Arjosari backpackers harus menuju kota probolinggo dengan menggunakan bis bertuliskan AKAS bisa jurusan Malang – Probolinggo atau Malang – Jember, karena bis bertuliskan AKAS biasanya selalu masuk terminal bis Probolinggo, dan tarif bis Rp 25.000

Terminal Bis Probolinggo, Sesampainya terminal Probolinggo backpackerss menuju terminal Ngadisari menggunakan angkutan ELF, angkutan ELF ini terdapat disebelah kiri diluar termina, jadi backpackerss tidak perlu memasuki terminal. Sebaiknya sampai terminal bis Probolinggo sebelum malam hari, karena turis yang ke menuju terminal Ngadisari sudah sangat jarang kalau menjelang malam, biasanya kalau penumpang tidak penuh (cth : hanya 3-5 orang), si supir ELF minta tambahan tarif Rp 10.000 (max Rp 15.000) dari tarif normal. Perjalanan menuju terminal Ngadisari sangat mengesankan, perjalanan akan melewati daerah Cemoro Lawang yang menyajikan pemandangan pohon cemara khas pegunungan, dan setelah satu jam backpackers akan tiba di terminal Ngadisari.

Objek – objek Wisata di Bromo:
Puncak Pananjakan, sebuah tempat yang dijadikan oleh para wisatawan untuk berburu matahari terbit, di puncak pananjakan juga terdapat fasilitas restoran dan mushola. Puncak Pananjakan juga tempat terbaik untuk melihat pemandangan gunung Bromo dengan latar belakang gunung Semeru yang terletak ratusan kilometer dari Bromo, suatu kesempatan yang langka melihat pemandangan tersebut, karena bergantung kepada cuaca setempat. Waktu terbaik mengunjungi Bromo adalah bulan juli sampai agustus. Untuk menuju puncak Pananjakan backpackerss harus menggunakan jeep khusus jenis Hartop dengan muatan 5 – 6 orang, dan berangkat paling lambat pukul 03.30 dini hari. Backpackers harus menyewa jeep terlebih dahulu, kalau per-orangan tarifnya Rp 80.000. Namun kalau backpackerss berkelompok bisa menyewa 1 jeep dengan tarif Rp 350.000. Peralanan akan ditempuh 15 – 30 menit untuk menuju pintu gerbang puncak Pananjakan.



Kawah Bromo, salah satu tempat yang tidak boleh dilewati adalah kawah bromo. Untuk menuju kawah ini, jeep akan membawa backpackers ke padang pasir yang sangat luas, dimana sejau mata memandang hanya pasir dan pasir. Kemudian tiba di tempat parker jeep, dan backpackers bisa meneruskan dengan berjalan kaki atau menngunakan kuda sewaan dengan tarif Rp 50.000 untuk mencapai bibir anak tangga kawah bromo. Namun suasana sekarang sangat berbeda dengan suasana sebelum meletus, dimana anak tangga diselimuti pasir vulkanik dan akan bertebaran apabila terhembus oleh angin. Sebaiknya backpackers menggunakan kacamata dan masker untuk keselamatan dan keamanan, dulu saja sebelum meletus untuk menaiki anak tangga hingga bibir kawah sangat melelahkan, kalau tidak salah hitung terdapat sekitar 150 anak tangga. Kawah Bromo sebelum meletus sangat eksotik dan agak sedikit mistik, karena setiap tahunnya selalu diadakan upacara kasodo oleh suku tengger setempat. Namun kaah bromo sekarang ditimbun oleh jutaan ton pasir vulkanik yang menutupi seluruh lubang kawah, dan backpacker harus sangat berhati – hati lagi. Mencapai bibir kawah sebuah perjuangan dan ada rasa bangga tersendiri apabila mampu mencapainya.

Akomodasi Bromo, banyak penginapan di Bromo, rate harga mulai 80.000 – 450.000, buat backpackers sebaiknya menginap di Losmen atau Homestay saja, tarif satu kamar per malam Rp 80.000/orang, atau Rp 100.000/2 orang, rekomendasi tempat untuk penginapan adalah Losmen Setia Kawan (hub pak Santoso 08123460471) atau Homestay Tengger Permai. Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang bisa backpackers kunjungi, seperti Padang Savana dan Padang pasir yang pernah dijadikan sebagai tempat pembuatan film Pasir berbisik dan film – film pendek yang menghiasi televise backpackers. Namun informasi apakah tempat tersebut sudah aman dan bisa dikunjungi belum terekspos kembali, yang pasti Bromo tidak akan mengecewakan orang yang mengunjunginya. Indonesia wonderfull world..I love Indonesia…

Catatan : Menuju Probolinggo bisa juga melalui Kota Surabaya, dari Stasiun Pasar Senen (Jakpus) - Stasiun Gubeng (Sby), menggunakan kereta ekonomi Gaya Baru Malam, Stasiun keberangkatan awal Stasiun Kota pukul 12.00, tiba di Stasiun Pasar Senen 12.10 transit selama 10 menit dan berangkat tepat pukul 12.20 dengan tarif BA (Batas Atas Rp 55.000). Tiba di Stasiun Gubeng Surabaya pukul 04.00 (normal), kemudian dilanjut menuju terminal Bungur Asih menggunakan Bis/angkot Rp 10.000 (BA). Selanjutnya menuju Terminal Probolinggo menggunakan bis dengan Tarif Rp 23.000 bis AC, setelah sampai Terminal bis Probolinggo ikuti poin nomor "I.4" dan seterusnya, Kalau dari Surabaya waktu tiba diterminal Probolinggo bisa lebih cepat, sehingga masih banyak turis yang mau naik menuju Bromo.

                                  - JELAJAHI NEGERIMU JELAJAHI INDONESIAMU -












Jumat, 15 Juli 2011

Info Backpacker Bali

Salam Ransel,,,setelah puas menikmati Lombok ngga lengkap kayanya kalau tidak mampir ke Bali, secara dengan ala Backpacker untuk kembali ke pulau jawa harus melalui pulau bali, yap kali ini sekalian aja di bahas liburan di bali dengan ala ransel, ala murah meriah tapi tetap ngga murahan. So take your backpack and make a journey…BALIIIIIIII….

Buat para backpackers yang sudah berada di Lombok dan ingin ke Bali pasti sangat mudah, backpackers tinggal puter balik ke Pelabuhan Lembar dan melakukan penyebrangan dengan ferry Rp 35.000 menuju Pelabuhan Padang Bai, nah sampai di pelabuhan lembar bisa langsung menggunakan bis menuju terminal Ubung di kota Denpasar Rp 25.000 terus dilanjut menggunakan taksi dengan tarif argo resmi ataupun tarif nego sekitar Rp 60.000 - Rp 70.000 atau mau langsung menuju kuta (popies lane I / II) untuk check in penginapan, dengan menggunakan mobil jenis carry yang banyak menawarkan untuk langsung menuju ke Kuta di sekitar Pelabuhan Padang Bai. Tarif yang ditawarkan sekitar Rp 70.000 – 100.000 (bisa ditawar). Buat para backpackers yang berasal dari pulau jawa, bisa mengikuti petunjuk yang telah ditulis di postingan sebelumnya dengan judul “Info Backpacker Lombok” untuk menuju ke Bali. Sampai di kuta backpackers tidak perlu risau untuk mencari penginapan murah, langsung aja menuju jalan popies lane I / II yang banyak terdapat penginapan murah dan salah satunya adalah losmen Rempen di jalan popies lane I gang surga Rp 110.000/ malam.

Objek – objek Wisata di Bali :
Pantai Kuta, hahai,,siapa yang ngga tau tempat wisata yang satu ini dan salah tempat yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan yang liburan di Bali. Pantai yang menyajikan hamparan pasir putih yang luas dengan ombak yang bersahabat buat yang mau berenang atau yang mau menguji adrenalin dengan papan seluncurnya. Backpackers yang menginap di jalan popies lane I / II cukup berjalan kaki untuk menuju pantai Kuta. Pantai ini paling sering dikunjungi oleh para surfer di pagi hari, dimana ombak sedang pasang dan sangat cocok untuk olahraga yang satu ini dan untuk para backpackers yang mau nyobain tapi ngga punya papan seluncur bisa langsung menyewa sama atai atau anak pantai disepanjang pantai Kuta. Pada sore hari pantai ini selalu menyajikan pemandangan sunsetnya yang menarik, tak pelak sore hari suasana menjadi sangat ramai, dimana orang – orang pada duduk bersamaan menghadap ke pantai menikmati matahari terbenam. Dari pantai kuta, backpackers juga bisa menikmati pantai legian, karena kedua pantai ini satu garis pantainya dan pantai Legian terletak di selatan pantai Kuta.

Pantai Padang – padang, terletak di wilayah uluwatu sekitar 45 menit dari Kuta menggunakan sepeda motor, pantai juga disebut blue point oleh penggila surfing, pantai ini cukup unik dan tersembunyi dan untuk menuju bibir pantai harus menyusuri gua yang dihuni oleh kera liar dan melewati puluhan anak tangga. Terjawab sudah kenapa banyak penggilla surfing mengunjungi pantai ini, ombak yang sangat ideal dan pemandangan yang sangat indah, dengan pasir putih dan air laut yang bening dan berwarna hijau toska dan yang paling penting kebersihannya sangat terjaga, karena dipantai ini sering diadakan upacara adat masyarakat setempat, salah satunya upacara ngelapen (kalau tidak salah sebut) yang mana melakukan ritual pemanggilan roh yang telah meninggal untuk diberi petunjuk menuju nirwana, upacara ini selalu dilakukan setelah upacara ngaben, Backapckers kayanya wajib mengunjungi pantai ini cukup membayar parker dan tidak dikenakan biaya alias gratis, dan bagi pecinta fotografi landscape di pantai ini keren banget dengan bukit yang diselimuti pohon khas pantai dan batuan besar yang terdapat di pinggir pantai.

Pantai Dream land, masih satu arah dengan pantai diatas, untuk menuju pantai yang satu ini lebih menantang dan cukup menguji adrenalin, backpackers harus melalui jalan berkelok – kelok dengan hamparan tebing yang tinggi, dan jalan menuju pantai ini diawali dengan aspal yang masih baik hingga jalan dengan aspal yang rusak dan jalan tanah dengan bebatuan yang tajam, kehati-hatian harus dilakukan oleh backpackers apabila menggunakan sepeda motor, perjalanan sekitar 20 menit dari pantai padang – padang. Setelah menyusuri jalan tanah dan bebatuan, backpackers sampai di tepi bukit dan harus melakukan jalan menuruni bukit dengan berjalan kaki, karena tidak mungkin motor bisa melalui jalan tersebut dan motor bisa di parkir di atas bukit. Hahai…gila banget ni pantai, masih dengan pasir putih dan ombak deburan ombak yang bergulung – gulung seolah memanggil backpackers sekalian untuk mengunjunginya. Seolah – olah pantai ini tidak berada di Indonesia karena airnya yang berwarna biru langit yang cerah, pokoknya backpackers wajib mengunjungi pantai ini dan gratis pula, sebenarnya ada jalan yang lebih aman untuk menuju pantai ini, namun saya pun belum menemukan jalan tersebut yang bisa dilalui mobil dan bis untuk para wisatawan.

Garuda Wisnu Kecana (GWK), adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional. Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung. Menurut saya GWK kayanya kurang pas untuk para backpackers, sebab cukup lumayan mahal untuk masuk kedalamnya, tapi ngga usah khawatir backpackers bisa foto – foto dari luar gedung seni GWK.:)

Tanah Lot, satu lagi objek wisata yang menjadi ciri khas pulau bali dan backpackers wajib mengunjunginya. Sekitar satu jam dari kawasan kuta menuju daerah seminyak bali, Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini. Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.

Danau Beratan – Bedugul, Danau Beratan yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Tamblingan dan Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Beratan terbilang cukup istimewa. Berada di jalur jalan propinsi yang menghubungkan Denpasar - Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai. Sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danau Beratan dan Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan. Terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi. Bedugul juga terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih. Satu lagi info buat backpackers, kalau penasaran sama bedugul tinggal lihat saja uang Rp 50.000, disitu Danau Beratan jadi objeknya.

Pasar Sukowati, nah kalau backpackers mau beli oleh – oleh pasar ini kayanya tempat yang pas banget. Pasar Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali. Karena pasar ini menjual pakaian-pakaian santai dengan harga yang sangat miring. Pasar Sukawati menyediakan pakaian-pakaian seperti Batik khas bali, selain batik khas bali juga tersedia berbagai macam baju-baju serta celana pendek harga miring yang akan cocok dipakai di pantai. Dan juga ada beberapa kaos yang bercorak Bali. Semua barang-barang disini bisa ditawar, dan sebagai tipsnya harganya bisa sepertiga dari harga pertama yang ditawarkan oleh penjualnya. Dan untuk melancarkan tawarannya, sebaiknya datang ke pasar ini ketika pagi sekitar jam 8-10 karena para penjualnya baru selesai sembahyang dan mereka menggap jika jualan mereka berhasil di pagi tersebut akan mendatangkan kelarisan untuk jam-jam selanjutnya. Selain pakaian-pakaian murah, di pasar ini juga terkenal dengan barang-barang seni seperti lukisan dari berbagai aliran lukisan. Juga ada berbagai model tas. Dan sebelum menuju ke pasar Sukawati, sebaiknya mengunjungi Pusat Kerajina Perak Celuk. Di kerajinan perak celuk ini kita bisa membeli berbagai macam kerajinan yang terbuat dari perak. Dan kelebihan lainnya, disini kita juga bisa melihat secara langsung bagaiman para perajin membuat kerajinan perak tersebut. Thank to aquperikecil22.blogspot.com buat fotonya, kemarin ngga sempet moto, sibuk belanjaaaa….:) keren banget fotonya…

Tips - tips : 
- Backpackers yang muslim, hati - hati klo mau makan di kawasan kuta, sebaiknya dipastikan itu bukan daging B2.
- Berdasarkan pengalaman, sebaiknya nyari penginapan di jalan popies lane 1, karena sedikit jauh dari keramaian jalan legian yang tiap malamnya selalu jedag jedug..:)