Jumat, 16 September 2011

Info Backpacker Green Canyon

 Hallow guys..semoga selalu dalam keadaan semangat untuk menjelajahi wisata – wisata Indonesia, so get your backpack and make a journey..!!! 

Perjalanan selanjutnya adalah ke daerah yg terkenal dengan wisata pantainya dan terletak di propinsi Jawa barat. Siapa yang tidak kenal dengan Pangandaran, pantai yang menghadap samudera Australia ini sudah barang tentu menjadi destinasi bagi para pelancong khususnya dari Ciamis dan kota sekitar Jawa barat, salah satu keunikan pantai ini adalah pantai yang memiliki dua sisi, yaitu sisi bagian barat dan sisi bagian timur. Sehingga Backpackers dapat melihat matahari terbit pada sisi bagian timur dan melihat matahari terbenam pada sisi bagian barat. Namun perjalanan kali ini bukan pantai Pangandaran yang menjadi destinasi utama, melainkan sebuah ngarai eksotis yang terletak kearah barat dari pantai Pangandaran, yaitu Green Canyon. Sebuah Ngarai yang digadang – gadang sebagai replika dari Grand Canyon yang terdapat di Nevada Amerika Serikat, Green Canyon ditemukan oleh wisatawan dari Perancis (bukan Perempatan Ciamis), tetapi asli pelancong Perancis yang berkunjung sekitar tahun 90an dan tidak sengaja menemukan ngarai ini ketika sedang melakukan aktivitas memancing dengan warga sekitar. Sesuai dengan namanya ngarai ini memiliki daya tarik dari patahan – patahan batuan dan stalaktit yang menggantung di sisi tebing, ditambah pepohonan hijau diatasnya yang memberikan efek hijau kepada air sungai Cijulang dibawahnya. Dibawah ini adalah penjelasan buat para Backpackers untuk menuju ke Green Canyon, Lanjuuutt.. 

Terminal Bis Pangandaran, Untuk menuju pangandaran lebih mudah menggunakan transportasi bis, PO bis yang menuju kesana diantara BUDIMAN dan MERDEKA, namun base on my experience BUDIMAN yang paling banyak menuju Pangandaran dari beberapa kota asal seperti Dari Bandung (Pool Cicaheum) Rp 40.000, Jakarta (Pool Terminal Lebak Bulus) Rp 55.000, Tangerang (Pool Metropolis dan Pool Balaraja) Rp 65.000 dan Serang (Pool Kampus Untirta) Rp 75.000. Backpackers yang tinggalnya di bagian timur seperti wilayah Jawa tengah dan timur bisa menuju Cilacap terlebih dahulu, karena juga terdapat bis BUDIMAN yang menuju Pangandaran. Backpackers yang tinggal di Bandung, Jakarta, Tangerang, Serang sebaiknya berangkat malam hari, selain untuk mengirit biaya penginapan, hal menariknya adalah Backpackers bisa berburu matahari terbit, karena sampai di Pangandaran sekitar pukul 4-5 pagi. Terminal Bis Cijulang, selanjutnya adalah Backpackers harus berganti bis untuk menuju ke Cijulang selama 30 menit dimana Green Canyon terletak. Dengan menggunakan bis ¾ BUDIMAN dari Terminal Pangandaran Rp 5.000, kemudian dilanjut dengan ojek motor dengan tarif Rp 5000 – 10.000 (Harus pintar nawar) dan tidak lebih dari Rp 10.000, karena dapat ditempuh 7 – 10 menit.

Objek – Objek Wisata di Pangandaran, 
Pantai Barat dan Timur Pangandaran, Seperti telah dijelaskan diatas, pantai ini memiliki keunikan, karena Backpackers dapat melihat matahari terbit dan terbenam di sisi pantai yang berbeda. Selain itu pantai ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, sehingga cukup dapat menampilkan pemandangan laut selatan yang luas. Pada batas pertemuan pantai barat dan timur juga terdapat suaka margasatwa, dimana semacam hutan yang terdapat beberapa flora dan fauna yang dilindungi. 
Green Canyon, sesuai dengan namanya tempat ini menjual kehijauannya, tidak hanya hijau keindahan stalaktit yang terdapat di sisi sepanjang tebing juga sangat memukau, buat Backpackers yang baru pertama kali pasti akan merasa sesansi yang sangat mendalam ketika takjub melihat keindahan Green Canyon. Untuk menikmati Green Canyon bisa menggunakan perahu yang mengantar Backpackers menuju Green Canyon dengan tarif Rp 75.000/perahu, namun dengan menggunakan perahu Backpackers tidak bisa melihat keindahan Green Canyon secara keseluruhan, karena perahu hanya mampu mencapai batu payung sisi terluar dari Green Canyon, kalau Backpacker ingin melihat keseluruhan Green Canyon bisa dengan cara Body Rafting Rp 175.000/orang, yang mana dapat memacu adrenalin Backpackers sekalian selama 5 jam, Berani….??? Disana banyak basecamp pemandu untuk melakukan Body Rafting, salah satunya yang biasa mandu para Backpackers adalah Guha Bau Body rafting dengan kang dede mendoel dan kang ibeng van khobir (+6281 323 814 565), atau bisa add mereka di Facebook kalau mau mengetahui tentang Guha Bau Body Raffting atau pada blog theriverscijulang.blogspot.com. Guha Bau adalah pemandu Body Rafting pertama yang memiliki track sendiri untuk menuju hulu sungai cijulang sebelum melakukan Body Rafting. 


Body Rafting, Body Rafting berbeda dengan Rafting atau Arung Jeram. Body Rafting adalah mengarungi sungai tanpa perahu atau kapal, tubuh kita akan menyatu dengan permukaan air dan sekali-sekali kita akan berjalan di pinggiran untuk menghindari jeram atau bagian yang berbahaya.Tidak perlu khawatir kalau tidak bisa berenang, karena kita menggunakan perlengkapan standartlife vest (pelampung), sepatu diving dan helmet, serta di temani instruktur berpengalaman (Picnic Holic)

Penginapan, Backpackers ga usah khawatir, apabila kita menghadap parkiran tepat disebelah parkiran wisata Green canyon terdapat losmen yang pas banget buat kantong ala ransel, Losmen bu Yati namanya, namun jangan kaget kalo tidak ada plang namanya. Karena awalnya saya juga bertanya – tanya apa nama losmennya, dan setelah kenal dengan pemiliknya ternyata namanya bu yati, maka saya namakan saja losmen bu yati supaya familiar. Penginapan dengan tarif Rp 100.000/kamar dan bisa ditempati 2 orang. Dengan fasilitas kamar mandi dan kipas angin, serta ranjang lengkap dengan bantal gulingnya. 

Tips, Wisata ini sangat berpengaruh terhadap cuaca, sebaiknya mengunjungi Green Canyon pada musim kemarau sekitar bulan juli hingga pertengahan oktober. Pada musim hujan Green Canyon lebih cocok disebut Brown Canyon, karena air sungai Cijulang berubah menjadi coklat dan jeram bisa mencapai level 5 atau level tidak aman untuk melakukan Body Rafting, ayo ke Green Canyon….