Salam Ransel…Kota selanjutnya adalah Semarang, kota dengan iklim cuaca panas dan bangunan – bangunan tua-nya yang eksotis dan sangat bersejarah ini cukup pantas apabila disebut sebagai “The Lost old City in Central Java”, sebutan sedikit berlebihan tetapi akan menjadi pantas setelah Backpackers menyusuri gang – gang sempit dengan arsitekturnya yang khas. Just in my humble opinion…!!. Lanjut dengan rute perjalanannya, kota Semarang sebagai ibukota provinsi jawa tengah sudah pasti sangat mudah dijangkau dengan menggunakan moda transportasi yang ada, namun kali ini tetap dengan ala backpacker. Sehubungan saya tinggal dekat dengan kota Jakarta, jadi yang saya tulis transportasi dari kota Jakarta. Dari Jakarta untuk menuju Semarang bisa menggunakan bis atau kereta api, namun kali ini saya lebih memilih menggunakan kereta api.
Stasiun Pasar Senen - Jakarta, menggunakan kereta ekonomi Tawang Jaya tarif Rp 37.000; kereta tersebut akan berhenti di Stasiun Poncol Semarang, kereta berangkat pukul 21.30 dan tiba pada paling cepat pada pukul 05.30 keesokan harinya, namun sering sekali terlambat apabila Backpackers berangkat dari Jakarta weekend, sehingga baru sampai sekitar pukul 06.30 – 07.30. Sengaja saya pilih berangkat malam hari selain bisa mengirit tempat menginap, kereta tiba di Semarang pagi hari jadi bisa langsung keluyuran di spot – spot terbaik kota Semarang.
Objek - objek Wisata Semarang, tempat wisata di kota Semarang cukup beragam namun yang khas adalah Kota Tua, Lawang Sewu, Tugu Muda, Pecinan, Menara Sam Poo Kong, Simpang Lima dll. Jantung Kota Semarang cukup bersih dan tertata rapih, perekonomian di Semarang juga berkembang dengan pesat, dengan banyaknya di bangun pusat perbelanjaan seperti Mall – mall dan ruko yang terdapat di sepanjang jalan utama, tak ayal ini membuat kota Semarang cukup padat dengan kendaraan dan bias menimbulkan kemacetan, tapi tidak separah Jakarta, masyarakat Semarang tidak sedikit yang masih menggunakan sepeda ontel (sepeda tua) sebagai moda transportasinya.
Kota Tua Semarang, sajian arsitektur dari abad ke 20 yang sangat kental terlihat dari bangunannya, gaya eropa belanda dengan pilar – pilar yang menjujung tinggi. Salah satunya adalah bangunan Gereja Bleduk dan Gedung yang sekarang dijadikan kantor bank BUMN pemerintah. Belum lagi apabila Backpackers menyusuri gang – gang sempitnya yang seolah – olah membawa Backpackers ke jaman dahulu dimana pemerintah belanda masih berkuasa. Masih banyak lagi tempat - tempat yang sangat unik, salah satunya ada gang yang pernah di jadikan sebagai lokasi syuting film ayat - ayat cinta, dimana masih terdapat tulisan - tulisan arab pada dinding sepanjang gang tersebut.
Lawang Sewu, Sebenarnya bangunan ini adalah gedung sekolah kereta api pada jaman pemerintahan Belanda, banyak yang bilang apabila belum ke Lawang Sewu berarti belum lengkap mengunjungi Semarang, Namun Lawang Sewu juga memiliki masa kelam pada saat pendudukan tentara jepang. Dimana banyak masyarakat yang dibantai dimana mayatnya di buang di sungai tepat disamping Lawang Sewu, bahkan menurut pemandu setempat mayat tersebut tanpa kepala, dan kepalanya dikubur di halaman depan Lawang Sewu, dimana terdapat seonggok tugu untuk mengenangnya, ada lagi di salah satu ruangan dilantai tiga yang terdapat palang – palang besi digunakan untuk mengantung masyarakat yang anti penjajah, memang suasana mistis sangat terasa di setiap ruangan, sebaiknya tidak sendiri pada saat menyusuri Lawang Sewu, gunakanlah pemandu setempat dengan tarif Rp 10.000 – 15.000, atau mau lebih menantang lagi, wisata Lawang Sewu menawarkan wisata malam yang memacu adrenalin mulai pukul 19.30 – 24.00 bagi kamu – kamu yang bernyali tinggi . Mauuu…???
Pecinan, Cukup deh mistis – mistisannya, sekarang Backpackers lanjut ke Pecinan (Komunitas masyarakat cina atau tiong hoa), kebetulan waktu ke Semarang menjelang Imlek (Tahun Baru Cina) hampir setiap rumah dan gang – gang berhias dengan lampu lampion dan dipenuhi warna merah. Kalau ke Pecinan jangan lupa mampir ke kuil Sam poo Kong dengan tarif Rp 5.000/orang, di kuil tersebut terdapat beberapan banguna khas Cina daratan dengan setiap ujung gentengnya di buat melengkung dengan balutan kayu bercat merah, kemudian juga terdapat patung – patung khas dewa kayangan dari cerita kuno Negeri Cina.
Kawasan Simpang Lima, Satu lagi tempat di Semarang yang layak dikunjungi adalah Kawasan Simpang Lima, juga di sebut jantungnya kota Semarang. Pada Kawasan Simpang Lima banyak terdapat toko – toko dan tempat jajanan kaki lima, paling enak mengunjungi tempat ini menjelang malam hari karena keramaian baru dimulai. Kalau ke Simpang Lima tak lengkap apabila tidak mencicipi salah satu makanannya.
Nasi Pecel mbok Sador , salah satu tempat kuliner yang paling ramai di kunjungi, walaupun hanya menyajikan nasi pecel dan gorengan para pengunjungnya tidak sedikit dari kalangan menengah keatas, namun ga usah sungkan, tetap cocok buat para backpacker seporsinya mulai 5.000 – 12.000 sesuai isinya, diutamakan dapat tempat duduk terlebih dahulu baru mesan, karena pada malam hari sangat ramai. Setelah dapet tempat seorang pelayan lelaki setengah baya akan akan menghampiri Backpackers sekalian untuk menanyakan menu apa yang mau Backpackers pesan.
Tembalang Gombel, Setelah menikmati kota Semarang pada malam hari, kunjungi juga kawasan Tembalang yang memiliki tempat wisata seperti Kuil Watu Gong dan Bukit Gombel, perlu diketahui oleh teman – teman backpacker mania, Semarang memiliki dua wilayah yaitu wilayah dataran rendah seperti kawasan diatas dan wilayah dataran tinggi seperti kawasan Tembalang, cuaca di kawasan ini sejuk di pagi dan malam hari namun cukup hangat pada siang hari. Sebenarnya tidak banyak wisata di wilayah bagian atas ini, Kuil watu Gong adalah kuil yang memiliki menara yang cukup tinggi dan bangunan tempat ibadah masyarakat tiong hoa, kemudian Bukit Gombel adalah tempat untuk melihat pemandangan kota Semarang di bagian bawah, biasanya Bukit Gombel dikunjungi pada malam hari, karena kota Semarang lebih cantik apabila dilihat pada malam hari dengan kerlap – kerlip lampu yang menghiasi kota. Banyak muda – mudi yang menghabiskan malam disini, sambil berkumpul dengan teman atau orang yang dikasihi, ehmm..??. Sebaiknya berkunjung ke Tembalang pada sore hari terlebih dahulu mengunjungi kuil Watu Gong dan menjelang malam kembali ke kota sekalian mampir ke Bukit Gombel, kedua tempat wisata diatas gratis dan Backpackers hanya membayar biaya parkir, itu juga kalau Backpackers membawa kendaraan.
Moda Transportasi, Kota Semarang cukup jelas angkutan umumnya apalagi juga terdapat trans Semarang. Hampir semua angkutan umum di semarang pasti melalui Simpang Tugu Muda dan Simpang Lima, jadi buat teman – teman yang tiba di Stasiun bias menggunakan angkutan umum yang menuju kedua tempat diatas dari depan stasiun. Tips yang baru sampai Semarang, lebih baik kunjungi kawasan Simpang Tugu Muda sekalian ke Lawang Sewu, angkutan dari Stasiun ambil Rute Tugu Muda tarif Rp 4.000, kemudian menjelang sore menuju Kawasan Simpang Lima dengan tarif Rp 2.000 dari depan Lawang Sewu, keesokannya berkujung ke Kota Tua dan Pecinan, sebaiknya menggunakan transportasi becak Rp 10.000 – 15.000 untuk berkeliling (bisa ditawar) kalau masih sempat menjelang siang kunjungi Tembalang.
Makanan Khas Semarang, tak lengkap rasanya berkunjung ke satu kota tanpa mencicipi kuliner khas dari kota yang Backpackers kunjungi. Lumpia (Lonpia bahasa aslinya), makana dengan isian tumisan rebung dan udang yang di balut kulit dari tempung terigu, biasanya disajikan dengan digoreng atau di kukus. Untuk menikmati Lumpia teman – teman bisa mengunjungi Jl. Pandanaran, dimana banyak pedagang lumpia di sepanjang jalan, atau bisa menuju gang lombok untuk menikmati lumpia dengan cita rasa asli. Wingko Babat, kue kering khas Semarang dengan berbagai rasa seperti, kelapa, durian, coklat dsb. Untuk mendapatkannya di Jl. Pandanaran juga banyak penjual yang berjualan di emperan jalan. Jl. Pandanaran adalah pusat oleh - oleh khas Semarang, makanya tidak heran oleh – oleh khas Semarang juga tersedia disini.
Losmen / Penginapan, disepanjang Kawasan Simpang Lima banyak terdapat losmen dengan ala backpacker tarif bekisar mulai Rp 75.000 – 250.000; kenapa harus menginap, karena untuk berkunjung ke tempat wisata di Semarang tidak cukup seharian penuh, alasan paling logis adalah untuk mengembalikan energi Backpackers setelah lelah dalam perjalanan. Dibawah ini beberapa penginapan yang cocok buat Backpacker.
Wisma Fastabiq, penginapan bernuansa islami terletak di Jl. Teuku Umar (dari Simpang Lima 10 – 15 menit) Telp. 024. 83156825, tariff di penginapan ini 100.000 – 150.000.
Wisma Mugas Pemda Jateng, penginapan ini terletak di Depan Stadion Tri lomba Juang, telp. 024. 8411093 tarifnya mulai 60.000 - 120.000 dengan fasilitas kamar mandinya di dalam.
Wisma Kesehatan, terletak di Kawasan Simpang Lima, telp 024. 8311465 dengan tariff /malamnya mulai 80.000 – 150.000, salah satu kamarnya ada fasilitas AC.
Wisma Bapelkes, terletak di Jl. Pahlawan No. 1 (depan Ramayana Simpang Lima), telp 024-8311465. tarifnya mulai 50.000/kamar dan bisa untuk berdua.
Guesthouse Permata Hijau telp. 024.8316395 (Dekat dengan kampus UNDIP Pleburan).
Berlibur ke Semarang bisa kapan saja, memang menjelang Imlek terasa lebih berbeda daripada dikunjungi pada waktu lainnya, namun pada waktu kapan pun Semarang tetap Semarang, kota yang menyajikan nuansa tempo doeloe secara total tidak seperti kota lainnya di Indonesia.
Semoga Membantu dan Selamat Berlibur….!!!!